Ketindihan
Fenomena ketindihan sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Padahal, fenomena ini dapat dijelaskan secara medis dan diatasi dengan penanganan yang tepat.
Ketindihan, atau yang secara medis dikenal dengan istilah sleep paralysis adalah kondisi ketika seseorang tidak mampu berbicara atau bergerak saat terbangun dari tidur atau ketika akan tidur. Kondisi ini biasanya berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. Ketindihan dapat dialami oleh siapa saja namun, fenomena ini lebih berisiko dialami oleh orang yang memiliki kondisi tertentu, seperti insomnia, gangguan cemas, dan gangguan stres pascatrauma.
Selain itu, ada faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ketindihan, di antaranya:
- Faktor usia
- Faktor keturunan
- Kurang tidur atau pola tidur tidak teratur
-Kram kaki pada malam hari
- Penyalahgunaan obat-obatan
Secara umum, ketindihan dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu hypnopompic sleep paralysis dan hypnagogic sleep paralysis.
-Hypnopompic sleep paralysis Saat tidur, tubuh akan mengalami dua fase, yaitu fase NREM dan REM . Fase NREM ditandai ketika tubuh mulai terasa lebih rileks dan mata pun mulai terpejam. Setelah itu, fase ini akan beralih ke fase REM.Ketika fase REM dimulai, mata akan bergerak cepat dan mimpi akan muncul. Seluruh otot tubuh pun tidak aktif sehingga tidak bisa digerakkan. Nah, fenomena ketindihan terjadi bila Anda terbangun pada fase ini.
Penjelasannya bagus
BalasHapusπππ
BalasHapusSangat detailππ»
BalasHapuspenjelasannya sangat bagus
BalasHapuswah ternyata slma ini salah persepsi ya soal ketindihan
BalasHapusInfo yg Sangat bergunaπ
BalasHapusThanks Info ππ
BalasHapus